Payudara perempuan terdiri dari jaringan lemak dan kelenjar yang tak
memiliki tulang, dengan tulang belakang menjadi penopangnya. Jika Anda
tak memilih penopang payudara dengan tepat, dalam hal ini bra, beban
tulang belakang Anda bertambah berat. Tubuh pun membungkuk dan postur
menjadi tak proporsional.
Menurut info yang dikutip dari berjambang.blogspot.com Dokter
chiropractic (spesialis tulang belakang dan saraf), dr Magieline
Rosalina dari Citralife, menjelaskan cara sederhana untuk mengenali
postur Anda tak proporsional.Perhatikan
bahu kanan dan kiri Anda saat berdiri. Jika tak seimbang, satu lebih
tinggi dari yang lainnya, artinya postur tubuh Anda asimetris atau tidak
proporsional. Pengecekan juga bisa dilakukan melalui telinga. Coba
berdiri tanpa sepatu, minta bantuan orang lain mengamati Anda, jika
telinga kanan lebih pendek dari telinga kiri, atau sebaliknya, ini juga
petanda lainnya. Postur asimetris ini salah satunya juga dipengaruhi
faktor penopang payudara yang tak tepat.
“Payudara yang tak ditopang dengan baik akan menambah beban kerja
tulang belakang, yang berfungsi untuk menopang seluruh tubuh. Apalagi
untuk perempuan berbadan besar atau berpayudara besar. Semakin besar
payudara beban tulang belakang juga bertambah besar,” jelas perempuan
yang akrab disapa dr Magie ini.
Dr Magie menjelaskan, kebiasaan dan persepsi perempuan yang keliru
terkait bra menimbulkan sejumlah risiko. Misalnya, merasa tak perlu
memakai bra saat di rumah, padahal tingkat intensitas aktivitasnya
tergolong tinggi, misalnya melakukan pekerjaan rumah tangga. Lalu
memakai bra yang salah, tak sesuai ukuran, dan membiarkannya meski
sering kali merasa tak nyaman.
Apabila bagian belakang bra lebih tinggi dari samping, berarti ukuran bra terlalu besar
“Ibu rumah tangga yang sehari-hari di rumah juga perlu pakai bra yang
tepat karena aktivitasnya yang berintensitas tinggi. Dalam melakukan
aktivitas harian, payudara perlu penopang yang tepat. Kalau tidak,
postur menjadi asimetris atau tidak proporsional karena terjadi
perubahan kelengkungan pada tulang belakang akibat menggunakan bra
sebagai penopang payudara yang tak tepat ini dibiarkan terus-menerus,”
jelasnya.
Risiko jangka panjang
Pemakaian bra yang tak tepat, jika terus-menerus dibiarkan, menimbulkan risiko ringan hingga jangka panjang. Karena payudara tak ditopang dengan baik, lama-kelamaan akan terjadi gangguan otot leher belakang, leher bawah, dan pinggang atas.
Pemakaian bra yang tak tepat, jika terus-menerus dibiarkan, menimbulkan risiko ringan hingga jangka panjang. Karena payudara tak ditopang dengan baik, lama-kelamaan akan terjadi gangguan otot leher belakang, leher bawah, dan pinggang atas.
Risiko ini muncul akibat perubahan kelengkungan pada tulang belakang
sebagai penopang payudara. “Jika kelengkungan tak normal, tubuh
membungkuk, saraf yang terdapat di antara tulang belakang ini akan
terjepit karena lubang saraf mengecil akibat tulang belakang yang
melengkung tadi,” jelas dr Magie.
Jangan heran, jika Anda kerap kali merasakan sakit kepala, kesemutan
di tangan, nyeri di tangan dan punggung, atau bahkan sering kali merasa
seperti masuk angin yang terjadi berulang kali. Jika semua gejala ini
juga dibarengi dengan postur yang semakin membungkuk, kelengkungan
tulang belakang yang tak normal, bisa jadi, penyebabnya karena Anda
memakai ukuran bra yang salah.
Dr Magie mengakui, sejumlah masalah pada tulang belakang yang kerap
dialami pasien perempuannya ada kaitannya dengan pemakaian bra yang
salah.”Memang, gangguan pada tulang belakang tak lantas berkaitan
langsung dengan pemakaian bra. Tim medis harus memperhatikan dan
memeriksa lebih menyeluruh. Jika terapi yang dilakukan tak ada
perubahan, bisa jadi masalahnya terkait penopang payudara yang tak baik.
Setelah memeriksa secara menyeluruh, saya sering kali menyarankan untuk
memeriksa kembali, apakah bra yang digunakan sudah tepat sesuai
ukuran,” akunya.
Dr Magie mengatakan, kesadaran untuk menggunakan bra dengan baik dan
benar memang masih rendah. Hal ini didapatinya dari ketidakpahaman
pasiennya yang cenderung tak mengetahui adanya hubungan gangguan tulang
belakang dengan pemakaian bra yang keliru. Gangguan tulang belakang yang
diakibatkan oleh penopang payudara tak sesuai.
Kenali gejala awal
Untuk menghindari dampak jangka panjang dari pemakaian penopang payudara (bra) yang tak tepat, Anda bisa mulai mengenali gejala awal. Rasa pegal yang terus berulang, sakit di bagian belakang tubuh yang tak juga membaik meski Anda sudah memijatnya, menjadi tanda-tanda awalnya. Ketika keluhan seperti itu terus berulang, bisa jadi ada yang salah dengan tulang belakang bahkan saraf, bukan sekadar otot yang kaku saja, kata dr Magie.
Untuk menghindari dampak jangka panjang dari pemakaian penopang payudara (bra) yang tak tepat, Anda bisa mulai mengenali gejala awal. Rasa pegal yang terus berulang, sakit di bagian belakang tubuh yang tak juga membaik meski Anda sudah memijatnya, menjadi tanda-tanda awalnya. Ketika keluhan seperti itu terus berulang, bisa jadi ada yang salah dengan tulang belakang bahkan saraf, bukan sekadar otot yang kaku saja, kata dr Magie.
“Orang Indonesia cenderung kuratif, mengobati setelah sakit, bukan
preventif,” akunya. Ia menambahkan, jika muncul keluhan berulang di
tubuh bagian belakang, sebenarnya bisa dilakukan screening. Dengan
begitu, berbagai penyakit dapat diketahui lebih dini dan dapat dilakukan
tindakan pencegahan atau setidaknya menghindari risiko yang lebih
fatal.
Sebab, boleh jadi penyebab sakit punggung dan berbagai masalah tulang
belakang lainnya merupakan dampak dari kebiasaan yang salah saat
memilih dan memakai bra.