Biasanya, ketika menjelang matahari terbenam sekitar pkl. 18.00 sore,
jutaan burung kalong akan keluar dari sarangnya dan terbang di atas
langit biru. Secara berkelompok burung-burung kalong itu akan terbang
meninggalkan “rumah” mereka hingga baru kembali pada keesokan harinya.
Para pengunjung dapat menyaksikan “kebiasaan” burung-burung itu pada
setiap sore hari atau pada pagi hari ketika burung-burung itu kembali
lagi ke “rumah” mereka. Pengunjung dapat menikmati kejadian unik nan
pesona tersebut di atas kapal atau perahu motor. Pasalnya, di pulau ini
tidak ada dermaga atau pelabuhan. Pengunjung hanya boleh berlabuh di
tengah laut di sekitar pulau Kalong sambil menikmati indahnya panorama
alam.
Menurut penuturan sejumlah guide, sampai kini belum diketahui secara
pasti ke mana jutaan burung kalong itu akan pergi dan berlabuh untuk
mencari makan. “Kita tidak tahu pasti ke mana jutaan burung kalong itu
pergi dan mencari makan. Tetapi yang pasti, setiap sore hari tepatnya
menjelang mata hari terbenam, burung-burung itu akan terbang keluar
pergi kea rah timur dan baru akan kembali esok pagi,” ujar Ardianus,
seorang guide yang mengaku sering menemani para turis melancong ke
lokasi itu.
Ia mengaku, banyak wisatawan mancanegara sangat terkesan dan
menikmati keunikan alam dan burung-burung itu. Biasanya, para wisatawan
berangkat ke pulau itu pada siang hari. Di pulau itu terkadang para
wisatawan melakukan snorkeling atau diving sambil
menanti datangnya malam, saat burung-burung kalong itu hendak terbang
keluar dari peristirahatan mereka. Setelah menyaksikan burung kalong,
para wisatawan juga akan melanjutkan perjalanan ke Loh Buaya di pulau
Rinca atau ke pulau Komodo untuk melihat binatang purba komodo.
Perairan di sekitar pulau Kalong sendiri terkenal tenang dan cukup cocok untuk kegiatan snorkling
maupun diving lantaran alam bawah lautnya yang indah. Di lokasi ini,
terumbu karang masih cukup terawat baik sehingga menjadi tempat tinggal
berbagai jenis ikan. Aktivitas nelayan memang dikurangi karena merupakan
bagian dari daerah konservasi.
Warga setempat meyakini pulau Kalong merupakan habitan asli burung
Kalong sehingga harus dijaga kelestariannya. Tidak heran jika di pulau
ini dilarang keras menebang kayu bakau atau menangkap ikan dengan
cara-cara yang tak ramah lingkungan. Kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya hutan bakau dan burung kalong, membuat masyarakat setempat
dan para pengunjung selalu menjaga dan melestarikannya dari dulu sampai
sekarang.