Sembuh dari kanker payudara merupakan
satu hal yang butuh perjuangan. Karena itu wajar jika ada harga yang
harus dikorbankan, salah satunya adalah kualitas kehidupan seksual yang
menurun dalam beberapa tahun selama perawatan. Masalah tersebut umumnya
dihadapi penderita kanker dalam 2 tahun sejak terdiagnosis. Di antaranya
meliputi ketidakmampuan mencapai kepuasan dan berkurangnya aktivitas
seksual secara umum. Hal ini terungkap dalam sebuah penelitian di Monash
University yang dipublikasikan secara online di Journal of Sexual
Medicine edisi 23 September 2010.
Penelitian tersebut mengamati 994 wanita penderita kanker payudara di
Australia yang memenuhi sejumlah kriteria. Di antaranya bukan janda,
tidak punya penyakit aktif lainnya, punya pasangan dan berusia kurang
dari 70 tahun. Para peneliti mengungkap, salah satu pemicu masalah
seksual adalah pengobatan yang digunakan. Terbukti pada partisipan yang
menggunakan obat jenis aromatase inhibitor, masalah seksual yang
dihadapi meningkat hingga 2,5 kali lipat. 287 dari seluruh partisipan
mengaku tidak punya masalah seksual. Namun sisanya sebanyak 707
mengalami berbagai masalah mulai dari masalah libido hingga masalah
mekanis seperti vagina kering.
Di antara partisipan yang punya masalah seksual, sebanyak 80 persen
juga melaporkan gejala mirip menopause. Termasuk di antaranya adalah hot
flash dan keringat dingin di malam hari, yang erat kaitannya dengan
kegagalan dalam mencapai kepuasan seksual. Karena bekerja dengan
mengurangi kadar esterogen, jenis obat ini akan memberikan perubahan
pada bentuk tubuh. Pada beberapa orang, perubahan ini akan memperburuk
masalah seksual yang dihadapi.
Source: http://www.setengahbaya.info/kanker-payudara-bisa-menurunkan-kualitas-hubungan-seks.html