Indonesia kini memiliki produk pesawat tanpa awak buatan dalam
negeri. Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian
Pertahanan dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), adalah
penggagas dan produsen pesawat ini. Pesawat tersebut melakukan uji
terbang di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, kemarin (11/10).
Pesawat yang diberi nama Wulung itu mampu terbang dan melakukan fungsinya dengan sempurna.
Puna (pesawat nir-awak) Wulung adalah salah satu dari lima puna yang dibuat oleh BPPT. Selain Puna Wulung ada juga Puna Sriti, Puna Alap-alap, Puna Pelatuk, dan Puna Gagak. Dana yang sudah digelontorkan untuk proyek ini mencapai Rp 6-8 miliar.
Puna Wulung yang didemonstrasikan kemarin memiliki spesifikasi
bermesin dua tak. Bodinya terbuat dari serat kaca, fiber, dan kabor.
Bahan ini membuat pesawat menjadi cukup ringan. Ekspektasi ketinggian
yang diharapkan adalah 12 ribu kaki. Pada uji terbang, Puna Wulung dioperasikan pada ketinggian 8 ribu kaki.
Ketahanan terbangnya juga bisa diandalkan. Pesawat ini dapat terbang nonstop 4 jam dengan jarak tempuh maksimal 70 kilometer. Pengendalian pesawat dengan memakai remote control bisa dilakukan hingga jarak 73 kilometer. Kecepatan terbangnya mencapai 52 sampai 69 knot. Bahan bakarnya adalah pertamax untuk memperoleh pembakaran yang lebih sempurna dalam menghasilkan tenaga yang lebih optimal.
Pesawat tanpa awak ini nanti akan dipakai untuk pengintaian maupun
kepentingan militer lainnya di Indonesia. Biasanya pesawat jenis ini
dipakai pada operasi militer yang terlalu berisiko jika memakai pesawat
dengan awak. Rencananya, ke depan pesawat tersebut bakal dipersenjatai untuk mendukung kemiliteran di Indonesia.
Menurut Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, pesawat
tanpa awak dalam negeri ini bisa pula dipakai untuk kepentingan yang
lain. Misalnya, menjadi pesawat dalam proses membuat hujan buatan,
pemetaan lokasi, dan mengatasi masalah kebakaran hutan.
“Kegunaan PUNA sangat banyak dan dapat menjangkau daerah yang tidak dapat dijelajah manusia,” kata Purnomo.
Source: http://sidomi.com/134671/wulung-pesawat-tanpa-awak-karya-anak-negeri/