
Serangga Tomcat mulai mewabah lagi di Indonesia, serangan mulai merambah dari Jawa Timur sekarang sudah bergerak sampai ke Jawa Tengah, sudah banyak korban ada yang kena gigitan / sengatan Tomcat. Apabila terkena gigitan Tomcat maka langkah pertolongan pertama adalah sebagai berikut :
- Segera cuci dan siram bekas gigitan tersebut dengan air bersih.
- Lalu oleskan salep hydrocortisone 1% atau salep betametasone ditambah antibiotik neomycin sulfat-3x sehari atau Salep Acyclovir 5%. Apabila anda tidak tahu bagaimana salepnya, cukup datang ke apotik dan katakan salep untuk mengobati gigitan Tomcat, atau segera mungkin dibawa ke dokter atau puskesmas terdekat.
Serangga ini binatangnya kecil dan bisa loncat-loncat, ukurannya sebesar laron. kayak kalajengking tapi kecil panjang warna merah belang hitam.
Kalau digigit jadinya seperti kena
herpes merah dan tengahnya bernanah diameter 2 cm dan terus membesar
bila tidak di tanggulangi.

Alih fungsi lahan pertanian merupakan
salah satu penyebab serangga tomcat merambah ke permukiman, kata pakar
hama dan penyakit tumbuhan dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta,
Suputa.
“Sejumlah areal persawahan yang menjadi
tempat tinggal Tomcat diubah menjadi kawasan permukiman penduduk,
sehingga terjadi `serangan` serangga itu. Hal itu terjadi karena kita
mengganggu mereka,” katanya di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dosen Jurusan Ilmu Hama dan
Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) itu,
serangga tersebut sebenarnya tidak berniat “menyerang” manusia.
Merambahnya Tomcat ke permukiman penduduk karena kerusakan lingkungan
akibat ulah manusia.
“Sebetulnya kumbang Paederus itu tidak
bermaksud menyerang. Namun, saat merasa terganggu Tomcat akan
mengeluarkan racun paederin yang menyebabkan kulit manusia meradang dan
melepuh,” katanya.

“Serangga betina yang infektif membawa bakteri tersebut haemolymph-nya mengandung paderin yang bersifat racun,” katanya.
Menurut dia, jika di rumah menemukan
Tomcat sebaiknya tidak melakukan kontak langsung. Hewan itu akan
berbahaya jika tergencet dan darahnya bersinggungan dengan kulit
manusia.
Oleh karena itu, kata dia, untuk menghalau serangga Tomcat sebaiknya dilakukan dengan tiupan atau kertas.
“Petani sebenarnya sudah `familier`
dengan Tomcat dan tidak pernah ada masalah karena tidak memukulnya.
Serangga itu tidak merugikan, tetapi justru membantu petani dalam
mengendalikan hama wereng,” katanya.

“Untuk pengendalian Paederus bisa
dilakukan dengan menggunakan jebakan lampu. Jika sudah banyak yang
tertangkap selanjutnya dilepas di sawah atau kebun untuk penyeimbang
alam,` katanya.
Menurut dia, jika Tomcat sudah
tertangkap jangan langsung dibunuh, tetapi sebaiknya dilepas di alam
untuk penyeimbang lingkungan.
“Namun, jika populasinya besar bisa dilakukan penyemprotan dengan insektisida botani berbahan tumbuhan,” kata Suputa. (*)
Source: http://www.santaisejenak.com/bencana-alam/pertolongan-pertama-akibat-sengatan-tomcat/